Terbuka mata di saat kebanyakan manusia masih lena diulit khayalan mimpi. Subuh itu terasa amat sunyi. Sunyi sebenar-benar sunyi. Hati terasa bersendiri. Terasa kosong tanpa berteman. Direnung sedalamnya samar kegelapan subuh. Apakah perasaan ini? Apa? Inikah saat yang dibicarakan imam Hassan Al-banna? “saat tak seorang pun faham perasaanmu, berlarilah padaNya”.
Dalam hati ini, ada sesuatu yang ingin dikongsikan.
Dengan siapa? Dengan yang benar-benar mampu memahamiku.
Ya Tuhan, apakah aku ini benar-benar menjadi hambaMu?
Benar-benar sujud padaMu?
Wahai Penciptaku, dalam menjalani cara hidup yang diredaiMu, apakah aku hanya berpura-pura atau ikhlas berlari padaMu?
Apakah aku ini panjang umur penuh dosa atau padat amalnya?
Apakah aku sanggup menjadi benar meski seluruh dunia menjadi batil?
Mencari dan menanti jawapan yang hanya ada padaMu
“Cukup Allah bagi ku. Cukuplah Allah bagiku. Ya, Tuhan, tenangkanlah jiwaku, tenangkan hatiku. Ya Allah, Ya Tuhanku...“ tangislah, alirlah air mata menyuci jiwa. Mengalirlah!
Tenteramlah hati dengan keyakinan mengingatiNya akan tenang walau dalam apa keadaan sekalipun. hadirlah Qalbun salim!
No comments:
Post a Comment